Ini Dia 4 Perilaku Yang Menyelamatkan Diri Di Akhir Zaman Kelak

Ini Dia 4 Perilaku Yang Menyelamatkan Diri Di Akhir Zaman Kelak  - Dalam Al-Qur’an Allah telah menggambarkan tentang keadaan pada akhir zaman kelak. Dan juga dijelaskan tentang indahnya surga dan pedihnya api Neraka didalam Al-Quran dengan penyebutan sifat yang sekian banyak dan pengulangan yang beraneka ragam. Peringatan akan dahsyatnya neraka adalah peringatan yang paling keras yang Allah firmankan didalam Al-Qur’an. Melebihi peringatan dan ancaman yang lain.

Seperti yang dikutip dari palingyunik, Dari Nu’man bin Basyir radhiallahu’anhu, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah seseorang yang diletakkan bara api di kedua telapak kakinya, lalu MENDIDIH otaknya!!” (HR. Muslim no.213, al-Bukhari no.6562, at-Tirmidzi no.2604)

Subhanallah!!

Sebuah keterangan yang membuat kita merinding membayangkannya. Siksa Neraka yang paling ringan sesungguhnya tidak ringan! Siksa ini dianggap ringan jika dibandingkan dengan siksa-siksa yang lain, inilah yang paling ringannya.


Akhir zaman yang datang melanda pasti akan menimpa setiap orang. Kematian merupakan akhir zaman yang kecil yang pasti akan dirasakan setiap. Sebelum hal itu terjadi, maka persiapkanlah diri kita dengan beberapa bekal yang akan menyelamatkan di akhir zaman kelak. Apa sajakah itu? Berikut penjabarannya :

1. Mengendalikan Lidah atau Lisan

Lisan adalah anggota badan yang benar-benar perlu dijaga dan dikendalikan. Sesungguhnya lisan adalah penerjemah hati dan pengungkap isi hati. Oleh karena itulah, setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan istiqamah, beliau mewasiatkan untuk menjaga lisan. Dan lurusnya lidah itu berkaitan dengan kelurusan hati dan keimanan seseorang.

Di dalam Musnad Imam Ahmad dari Anas bin Malik , dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, Iman seorang hamba tidak akan istiqamah, sehingga hatinya istiqamah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqamah, sehingga lisannya istiqamah. Dan orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya, tidak akan masuk surga. (H.R. Ahmad, no. 12636, dihasankan oleh Syaikh Salim Al-Hilali di dalam Bahjatun Nazhirin, 3/13).

Oleh karena itulah, sudah sepantasnya seorang mukmin menjaga lisannya. Tahukah Anda jaminan bagi orang yang menjaga lisannya dengan baik? Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya, niscaya aku menjamin surga baginya.” (H.R. Bukhari, no. 6474; Tirmidzi, no. 2408; lafazh bagi Bukhari).

Telah diriwayatkan kepada kami di dalam dua Shahih, Al-Bukhari (no. 6475) dan Muslim (no. 47), dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”
Selain itu, bahwa lidah merupakan alat yang mengungkapkan isi hati. Jika Anda ingin mengetahui isi hati seseorang, maka perhatikanlah gerakan lidahnya, isi pembicaraannya, hal itu akan memberitahukan isi hatinya, baik orang tersebut mau atau enggan.

2. Sebarkan salam

Mengucapkan salam mungkin terlihat enteng. Tapi, banyak orang yang meninggalkannya. Padahal, di dalam salam itu terdapat doa keselamatan. Selain itu mengucapkan salam juga merupakan hak seorang muslim atas muslim yang lainnya, sebagaimana dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu ia berkata : Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
“ Hak seorang Muslim terhadap sesama muslim itu ada 6 :
(1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam.
(2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya.
(3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat.
(4) Jika ia bersin dan mengucapkan “Alhamdulillah” maka doakanlah ia dengan “Yarhamukallah”.
(5) Jika ia sakit maka jenguklah.
(6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya, “ (HR. Muslim).


3. Menjaga Silaturahim

Dalam hadist Anas bin Malik bahwa Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
“ Barang siapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung kerabatnya “ (HR. Bukhari dan Muslim)

Diantara para ulama ada yang mengatakan (ini pendapat yang paling rajih) maksud hadist diatas adalah keberkahan umurnya, diberi taufiq untuk melakukan ketaatan, waktunya sarat dengan hal-hal yang bermanfaat baginya di akhirat kelak, dan waktunya terjaga dari kesia-siaan dalam perkara yang tidak berguna. Imam ibnu taimiyah menambahkan bahwa keberkahan umur ialah dapat melakukan amal-amal kebaikan dalam waktu pendek, padahal yang seperti itu tidak dapat dilakukan oleh orang-orang selainnya dalam waktu yang sama. Itulah sebabnya mengapa menjaga silahturahim dapat menyelamatkan diri kita di akhirat kelak.

4. Shalat malam

Ketika orang sedang tertidur pulas, dan kita terbangun untuk bersembahyang kepada Allah SWT, maka Allah janjikan kenaikan derajat kita. Walau pun memang cukup sulit untuk pemula, namun tidak ada salahnya terus mencoba. Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “ Barangsiapa mendatangi tempat tidurnya agar dapat melakukan sholat di malam hari, lalu matanya mengalahkannya (tidak bangun) hingga Shubuh, maka dituliskan baginya pahala yang ia niatkan. Dan tidurnya menjadi sadaqah baginya dari Rabb-nya” Hadist shahih dalam kitab Shahiihul Jaami’ (no. 5941)

Shalat malam itu dahsyat, karena tidak semua orang mau dan tergerak melakukannya. Mungkin ia terbangun saat itu, namun yang menggerakkannya untuk sholat malam adalah Allah SWT. Maka, apabila kita diberikan hati yang rindu bahkan mencintai shalat malam, bersyukurlah. Banyak keutamaan yang diberikan, waktu sahur adalah waktu istimewa untuk pengabulan doa sekaligus pengampunan dosa. Kesempatan inilah yang kita gunakan sebaik-baiknya untuk memohon perlindungan dan pertolongan Allah SWT di akhir zaman kelak, dan ditempatkan di sisi orang-orang yang beramal sholeh.

Itulah empat perilaku yang dapat menyelamatkan kita di akhir zaman kelak. Kita sebagai hamba-Nya harus terus berusaha untuk memperoleh keridhoan dari Allah SWT dan terhindar dari siksaan-Nya serta terus berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan. Wallahua’lam bis shawab